Tasikmalaya, MynewsIndonesia.com- Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan implementasi program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Siliwangi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas budidaya ikan koi melalui penerapan teknologi tepat guna berupa chiller machine berbasis limbah kulkas.
Inovasi ini berangkat dari permasalahan utama petani ikan koi di Tasikmalaya yang masih menggunakan metode tradisional dalam menjaga suhu air kolam, sehingga produktivitas dan kualitas ikan sering kali menurun akibat fluktuasi suhu dan rendahnya kadar oksigen. Tim pengabdian memperkenalkan teknologi pendingin air (chiller machine) yang mampu menjaga suhu kolam pada kisaran ideal 15–25°C, mengoptimalkan kadar oksigen terlarut, serta menekan angka kematian ikan koi.
Menurut Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Dr. Romy Faisal Mustofa, M.Pd. bahwa kegiatan yang mengambil tema “Efektivitas Sistem Chiller Machine dalam Upaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Budidaya Ikan Koi di Tasikmalaya” ini merupakan langka nyata pengabdian Perguruan tingi atau tri darma perguruan tinngi yang menjadi katalisator pembangunan daerah, dengan melatih dan meningkatkan kapasitas para pelaku usaha budidaya ikan di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. “Sehingga masyarakat atau pelaku usaha budidaya ikan KOI ini dapat semakin meningatkan income-nya dengan maksimal dan cara budidaya yang efektif dan efisien,” ujarnya di damping oleh anggota antara lain Dr. Siti Fadjarajani, M.Pd. dan Randy Fadillah Gustaman, M.Pd.
Acara yang bertempat di Aula Desa Gunajaya (Tasikmalaya) ini mengghadirkan pemateri Feri Fitriyadi yang banyak mengulas tentang manajemen usaha sederhana, biofiltrasi dan digital marketing. “Selain pelatihan teknis, kegiatan ini juga mencakup pelatihan biofiltrasi air, manajemen usaha sederhana, serta digital marketing agar petani mampu memasarkan produk ikan koi mereka secara lebih luas dan profesional. Pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif dan aplikatif, dengan keterlibatan langsung para petani dalam praktik penggunaan teknologi dan pengelolaan usaha,” katanya dalam sesi materi yang disampaikan.
Program ini juga melibatkan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Masyarakat dan Sistem Informasi yang berperan aktif dalam pelatihan, pendampingan, serta pembuatan modul digital. Melalui kolaborasi ini, kegiatan pengabdian tidak hanya memperkuat kemampuan teknis petani, tetapi juga memperluas pengalaman belajar mahasiswa di lapangan.
Diharapkan, hasil dari kegiatan ini dapat meningkatkan pendapatan petani ikan koi, memperluas jaringan pemasaran hingga tingkat nasional, serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) seperti Decent Work and Economic Growth, Responsible Consumption and Production, dan Life Below Water.
Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil budidaya ikan koi melalui penerapan chiller machine. Memberikan keterampilan manajemen usaha dan keuangan sederhana bagi petani ikan koi. Melatih keterampilan pemasaran digital untuk memperluas jaringan pasar. Mendorong kemandirian ekonomi lokal berbasis teknologi ramah lingkungan.
Pelatihan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh kelompok budidaya ikan KOI di Tasikmalaya, beberapa manfaat dari pelatihan ini seperti menurunkan angka kematian ikan koi hingga di bawah 5%. Meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi ikan koi. Menguatkan kemampuan manajemen dan pemasaran petani lokal. Mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi daerah Tasikmalaya.











