Pontianak, MynewsIndonesia.com-Kuliner bebek memang banyak peminat. Tak terkecuali ddi Pontianak, Kalimantan. Ada sebuah kuliner bebek yang ‘ngehits’ di sana. Namanya Bebek Boedjang.
Bebek Boedjang didirikan oleh Lukman, Owner merintis sebuah usaha warung makan dan bakso sebelum akhirnya berlabuh dan menekuni dunia kuliner bebek. “Atas saran kawan saya buka kuliner Bebek, mereknya ini saya patenkan atas nama saya, merek Bebek Boedjang filsoofinya agar selalu bersemangat menyala-nyala seperti halnya bujangan, semoga semangat ini terus meggerakkan kami untuk berinovasi lebih baik lagi di masa mendatang,” katanya seperti yang dirilis Gencilnews.com belum lama ini.
Bebek Boedjang mulai tahun 2016, Lukman sukses membuka 5 cabang warung makan bebek di beberapa wilayah di Pontianak. 5 diantaranya yaitu bebek Bejo, Bebek Boedjang dengan 3 cabang dan bebek bale-bale.
Saat ini, ia memiliki karyawan sekitar 68 orang. “Misalnya kita buka lowongan 2, kita posting di FB, kita wawancara yang kira-kira orangnya bisa kerja sama kita terima, yang lainnya jadi cadangan,” ungkapnya.
Sedangkan dalam hal pengelolaan masakan dirinya tidak menggunakan chef, karena bumbu spesialnya diracik oleh kakaknya sendiri.
“Bumbu ungkep bebek yang menjadi ciri khusus diracik oleh kakak saya sendiri,” kata Lukman.
Bumbu spesial yang dimilikinya ini hanya diketahui oleh beberapa karyawan terpercaya, dan tak semua karyawan mengetahuinya.
“Bumbu hanya diketahui beberapa karyawan terpercaya, berapa takarannya hanya diketahui kakak saya,” katanya.
Untuk harga menunya, Lukman memberikan harga menu pada Bebek Boedjang dengan harga silang, sehingga dapat dijangkau untuk semua kalangan, baik kalangan menengah ke atas maupun menengah ke bawah.
Meskipun begitu, harga setiap menu di beberapa cabang Bebek Boedjang berbeda-beda, namun dengan nama cabang yang sama, harga menunya juga sama. “Yang namanya sama, harganya sama,” ujarnya.
Kelebihan dari Bebek Boedjang adalah masakan yang disajikan memiliki rasa yang enak dan unik, dan bila ada rasa yang kurang enak, maka pengunjung bisa mengembalikan dan menukarkan masakannya kembali. “Biasnya kan bebek memiliki rasa yang amis, bebek tu bau, bebek tu bau, kita beda disini kendala itu kita hilangin, dengan bebeknya empuk, rasanya lebih enak, harganya juga tidak mahal,” katanya.
Untuk mempromosikan warung makan Bebek Boedjang, Lukman hanya mengandalkan media online yang salah satunya menggunakan Facebook Ads, dan biaya yang dikeluarkan untuk membuat iklan tersebut hanya 500 ribu per bulan. “Kita nggak pakai media promosi lain, misalnya media cetak, televisi, radio, kita tidak pakai itu. Karen pakai media online saja sudah banyak pelanggan,” jelasnya.
Terakhir, ia memberikan tips kepada pengusaha pemula, yaitu jangan takut memulai usaha karena ada banyak usaha yang bisa dilakukan dengan mencari investor. “Jadi jangan takut usaha kalau belum punya modal. Paling tidak kita punya usaha, kita tawarkan konsep. Jadi jangan jadikan modal untuk menjadi kendala dalam melalui usaha,” ujarnya. (Sumber: https://gencil.news/bisnis/bebek-boedjang/)