MyNews Indonesia – Ali Charisma National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) tampil sebagai salah satu pembicara dalam ajang bergengsi internasional BRICS+ FASHION SUMMIT di Moskow, Rusia, yang memperkenalkan tentang keunggulan fesyen Indonesia ke Masyarakat global.
Indonesian Fashion Chamber (IFC) sebagai asosiasi desainer dan pelaku usaha fesyen terbesar di Indonesia secara khusus diundang untuk berpartisipasi dalam perhelatan tahunan itu, yang diselenggarakan oleh Russian Fashion Council.
Pada acara yang berlangsung dari 28 November hingga 2 Desember 2023 dan diikuti oleh delegasi dari 62 negara meliputi Afrika, Amerika Latin, Asia, Timur Tengah, dan Rusia itu, Ali Charisma memaparkan terkait wacana global tentang fesyen berkelanjutan dan kekuatan industri tekstil Indonesia.
Dalam pertemuan yang dihadiri penyelenggara fashion week, fashion designers, buyers, produsen, asosiasi fesyen, dan media itu dibahas terkait tantangan sektor fesyen di setiap negara dan bagaimana solusi mengatasinya.
Ali memaparkan topik greenwashing dalam konteks pemasaran fesyen berkelanjutan.
Selain itu, ia berbagi kisah tentang wastra Indonesia dan menekankan kekuatan signifikan dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia, khususnya dalam industri tekstil tradisional atau wastra.
Tahun ini, BRICS+ FASHION SUMMIT turut mengundang jenama aldrie by L, salah satu member IFC Surabaya Chapter, untuk menampilkan koleksinya di fashion show.
“Partisipasi desainer Indonesia dalam perhelatan bergengsi ini diharapkan dapat memperkuat pemasaran produk fesyen Indonesia yang potensial memasuki pasar Moskow, sekaligus membuka jalan secara bertahap bagi desainer Indonesia untuk memperkenalkan dan memasarkan produk unggulannya di skala global,” ujar Ali dalam keterangaan resminya yang dditeriama mynews Indonesia, Jakarta, (13/12/2023).
Selain itu, Ali juga berharap melalui acara itu, desianer-desainer Indonesia membuka peluang kerjasama bisnis yang berkelanjutan dengan buyer dari Moskow.
Kekuatan Fesyen aldrie by L
Koleksi yang dirancang oleh L, Creative Director aldrie ini menjadi sebuah “introduction of the world of aldrie”. 30 looks yang terbagi untuk wanita dan pria ini merupakan versi penyempurnaan yang cukup berbeda dari 30 looks best seller aldrie dari awal berdiri sampai saat ini.

Dengan latar L yang sangat menyukai perlambangan flora dan fauna yang ia gambar sejak kecil, L menonjolkan fauna seperti naga, koi terbang, semut raksaksa, dan lainnya pada koleksi ini. L juga menggabungkan teknik fabric manipulation seperti slashing dan menggunakan teknik payet.
Untuk koleksi ini, aldrie berkolaborasi dengan kain songket Ilham Bahari untuk lebih menunjukkan identitasnya sebagai proud Indonesian citizen. Aldrie juga berkolaborasi dengan IDIG ITS untuk membuat aksesoris 3D print yang cukup unik dan memukau buyers di Rusia.
Selain itu, aldrie bersinergi dengan The Theme untuk aksesoris yang menambah kesan dramatis dalam koleksinya.
Rancangan busana ini memiliki kesan dark minimalist namun tetap avant garde dan wearable. Selain kain songket, aldrie juga menggunakan kain katun, wool, dan linen sebagai material utama.
Dari siluet, rancangan yang ditampilkan terkesan relax dan oversize dengan aksentuasi pada beberapa bagian busana. Permainan warna mengarah lebih dark untuk memberi kesan misterius dan elegan.
BRICS+ FASHION SUMMIT merupakan debut brand aldrie untuk menampilkan koleksi besar di luar Indonesia. Keikutsertaan aldrie di acara skala global ini melalui proses kurasi dari pihak Rusia.
“Secara keseluruhan, acara yang dikelola oleh pihak Moscow Fashion Week dan didukung oleh pemerintah Rusia ini berlangsung sangat baik. Bahkan, dampak positif dari berpartisipasi dalam acara ini telah terlihat. Bukan hanya branding, ada beberapa buyers yang sudah mengontak karena tertarik pada karya aldrie,” papar L, Creative Director aldrie.
Banyak pihak buyers, bloggers, stylists, bahkan Dubes Indonesia untuk Moskow turut hadir menyaksikan fashion show aldrie by L. (*)












