MYNEWSINDONESIA.COM-Suriah mulai tanggal 1 Januari 2026 akan menukar uang kertas lama dengan yang baru sebagai upaya memperkuat nilai mata uang Suriah, kata Gubernur Bank Sentral Abdelkader Husrieh hari Kamis (25/12/2025).
Pemerintahan baru Suriah yang dipimpin Presiden Ahmed al-Sharaa, sedang berusaha membangun kembali institusi-institusi negara dan membangkitkan kembali perekonomian yang hancur lebur akibat perang sipil selama 15 tahun, beragam sanksi internasional dan isolasi finansial yang mengakibatkan mata uang Suriah sangat lemah.
“Bank Sentral diberikan kewenangan untuk memutuskan batas akhir penukaran uang dan lokasinya,” kata Husrieh, seraya menambahkan lembaganya akan mengeluarkan instruksinya dalam waktu dekat.
Sumber-sumber yang mengetahui tentang rencana itu mengatakan kepada Reuters pada bulan Agustus bahwa Suriah akan merilis uang baru, menghilangkan dua nol dari mata uangnya guna memupuk kepercayaan publik terhadap pound yang nilinya sangat anjlok.
Sebagian banker mengaku khawatir kebijakan itu akan mendongkrak inflasi dan mengikis lebih jauh daya beli masyarakat Suriah yang menghadapi lonjakan harga berbagai kebutuhan hidup. Namun, Husrieh proses peralihan mata uang lama ke baru akan berjalan dengan lancar dan tertib














