Kota Tangerang Selatan, Mynewsindonesia.com-Kemandirian Ekonomo dan ketahanan Pangan keluarga menjadi pondasi penting dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing.
Di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks, diperlukan inovasi usaha rumah tangga yang mudah diterapkan, namun memiliki nilai ekonomi tinggi. Salah satunya adalah budidaya jamur tiram, yang dapat dilakukan di lahan terbatas dan berpotensi memberikan penghasilan berkelanjutan juga menjaga ketahanan ekonomi dan pangan keluarga.
Jamur tiram merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak dibudidayakan di Indonesia, selain bernilai ekonomi tinggi, juga banyak di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kualitas jamur tiram di Indonesia pun terbilang baik. Tidak heran jika jamur tiram asal Indonesia banyak diekspor ke berbagai negara seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, serta negara-negara Asia Tenggara dan Eropa lainnya, yang selama ini dikenal sebagai pasar potensial.
Permintaan pasar global akan jamur tiram dari tanah air pun terus meningkat pesat dengan proyeksi pertumbuhan pasar jamur tiram global dari USD 67,69 miliar pada 2025 menjadi USD 121,62 miliar pada 2033. Hal ini didorong oleh peningkatan kesadaran akan kesehatan dan permintaan makanan nabati.
Peluang tersebut ditangkap dengan baik oleh Adalah Wanita Islam, dengan menginisiasi dan menjadi penggagas kegiatan pelatihan pembudidayaan jamur tiram di Kota Tangerang Selatan.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Tangsel, kegiatan peluncuran Program ini pun dihadiri oleh Walikota Tangerang Selatan, Drs. H. Benyamine Davnie. Turut hadir dalam acara ini Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tangerang Selatan, dan Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kota Tangerang Selatan.
Eva Nurfiriana, S.IP., MM, Ketua Wanita Islam mengatakan, untuk kali ini pihaknya mengambil tema “Pelatihan Budidaya Jamur Tiram untuk Kemandirian dan Ketahanan Pangan Keluarga”.
“Dalam pelatihan ini para peserta akan mendapatkan ilmu, keterampilan, serta wawasan praktis dari para narasumber profesional di bidang pertanian modern, UMKM, dan inovasi teknologi pangan. Kegiatan ini juga menjadi ajang sinergi antara pemerintah daerah, organisasi perempuan, dan lembaga sosial dalam menggerakkan kemandirian ekonomi dan pangam keluarga berbasis pertanian produktif,” ujar Eva Nurfiriana.
Lebih lanjut, Eva mengatakan maksud dan tujuan pembudidayaan jamur tiram, antara lain :
Memberikan edukasi dan keterampilan praktis budidaya jamur tiram modern. Menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan ibu rumah tangga, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi keluarga. Membangun kolaborasi antara pemerintah, akademisi, praktisi, dan pelaku UMKM dalam pengembangan pertanian berbasis teknologi.
Kegiatan pembudidayaan jamur tiram ini dilaksanakan pada hari ini, Rabu, 8 Oktober 2025 di Aula Kantor Walikota Tangerang Selatan, dengan peserta sebanyak 100 orang, yang terdiri dari : Ibu rumah tangga yang berminat mengembangkan usaha pertanian rumah tangga, mahasiswa dan pelajar yang ingin mempelajari agri bisnis dan kewirausahaan, serta masyarakat umum yang tertarik memulai usaha produktif berbasis pangan sehat.
Untuk pembicara yang hadir pada hari ini yakni :
Eddy Misero – Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Nasional. Muslih – Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan. Prof. Dr. Yani Sudiyani, M.Agr – Akademisi & Peneliti Pertanian Modern.
Dari kegiatan ini, imbuh Eva, diharapkan dapat memacu minat dan kemampuan Wanita, khususnya Ibu rumah tangga untuk serius menambah penghasilan dan menjaga ketahanan ekonomi dan pangan keluarga secara optimal dan konsistem dalam menggeluti bidang pertanian modern yang bernilai ekonomi tinggi, hingga kebangkitan wanita wirausaha di Kota Tangerang Selatan dapat menopang target pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kualitas yang merata dan berkeadilan.