Presiden Joko Widodo mengklaim banyak perusahaan teknologi multinasional yang tertarik berinvestasi di data center atau pusat data di Indonesia.
“Saya melihat banyak pemain global seperti Microsoft, Amazon, Alibaba, Google tertarik masuk dan sudah memulai mengembangkan data center-nya di Indonesia,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang ‘Pembangunan Data Center’ di Kantor Presiden, Jakarta.
Ketertarikan perusahaan raksasa teknologi itu tak lepas dari ekosistem start up atau perusahaan rintisan yang berkembang pesat di Indonesia. Tercatat ada sekitar 2.193 start up yang saat ini aktif.
“Negara kita memiliki daya tarik dan potensi yang besar. Kita memiliki ekosistem start up yang paling aktif di Asia Tenggara dengan market digital yang terbesar,” katanya.
Karena itu, Jokowi bakal mengatur kemudahan investasi pusat data bagi perusahaan-perusahaan asing itu dalam sebuah regulasi baru. Regulasi ini dinilai penting untuk memastikan investasi pusat data dapat memberikan nilai tambah mulai dari pengembangan pusat riset, pelatihan digital talent, hingga kerja sama dengan perusahaan dalam negeri.
“Kita juga ingin mulai mendorong munculnya pemain-pemain nasional dalam pengembangan data center mulai dari BUMN, telekomunikasi, sampai swasta yang mulai bergerak di bisnis data center,” terang Jokowi.
Jokowi pun mendukung rencana Microsoft membangun data center Azure di Indonesia. Bahkan, Jokowi berjanji akan menyiapkan regulasi yang diperlukan dalam waktu satu minggu saja untuk mendukung investasi perusahaan teknologi asal Amerika Serikat ini.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pidato kunci dalam acara Indonesia Digital Economy Summit yang digelar Microsoft di Jakarta, Kamis (27/2/2020). Jokowi mengatakan, sebelum berbicara di atas panggung itu, ia sempat bertemu dengan CEO Microsoft Satya Nadella dan jajaran.
“Tadi pagi, kita telah melakukan pertemuan dengan Microsoft juga yang berkaitan dengan data center. Saya sampaikan kepada beliau-beliau, akan saya selesaikan tak lebih dari seminggu apa yang diinginkan untuk regulasinya,” kata Jokowi disambut tepuk tangan peserta yang hadir.
Jokowi mengatakan, sebenarnya pemerintah dan DPR saat ini tengah membahas penyusunan undang-undang tentang perlindungan data pribadi, yang bisa menjadi regulasi bagi Microsoft dalam membangun data center.
Namun, ia mengakui bahwa pembasahan UU data pribadi ini masih akan memakan waktu cukup lama.
“Tetapi microsoft ingin segera investasi di indonesia. Sehingga dalam seminggu ini, akan kita putuskan untuk membuat sebuah regulasi sederhana yang mendukung investasi yang berkaitan dengan data center,” kata Jokowi.
Smart City Ibu Kota Baru
Presiden Joko Widodo juga memamerkan video desain ibu kota baru RI. Sambil memamerkan video, Jokowi menyatakan bahwa ibu kota baru RI di Penajam Paser Utara-Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, akan bebas dari macet dan banjir.
“Ibu kota yang hijau. Tidak banjir dan tidak macet,” kata Jokowi.
Mendengar pernyataan Jokowi itu, sebagian peserta yang merupakan para pelaku ekonomi digital kompak tertawa. Kebetulan, dua hari sebelumnya ibu kota DKI Jakarta dilanda banjir di sejumlah titik. Menurut Jokowi, ia berani menjamin ibu kota baru bebas dari banjir dan macet karena pembangunannya akan dimulai dengan tata ruang yang baik.
“Green city, smart city, compact city. Banyak pedestrian, banyak orang berjalan kaki, bersepeda. Mobil harus elektrik. Dan pada lompatan berikut, autonomous (kendaraan tanpa awak),” ucap Jokowi.
Jokowi menyebutkan, akan ada banyak peluang untuk mendorong ekonomi digital negara di ibu kota baru nanti. Oleh karena itu, ia mengajak para pelaku ekonomi digital untuk ikut berpartisipasi.
“Karena dengan ibu kota baru semangatnya tak hanya pindah gedung. Kita ingin pindah cara kerja. Kita ingin instal sistem baru yang cepat dan efisien. Pindah budaya kerja,” kata Jokowi.
“Kita ingin bangun basis ekonomi baru berbasis iptek dan inovasi, dan pindah dari analog ke sepenuhnya digital,” ucap dia.












