Banjir melanda beberapa wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Untuk kendaraan bermotor, banjir juga bisa menyebabkan bahaya. Kendaraan yang terendam banjir bisa berpotensi mengalami water hammer atau hydrolocking.
Apa itu water hammer? Water hammer merupakan keadaan saat kendaraan mati mendadak disebabkan oleh air yang masuk ke dalam ruang bakar melalui air intake dan mendapat tekanan yang sangat besar di ruang silinder oleh piston. Hal itu bisa merusak piston.
Mengutip laman Autoevolution, efek water hammer atau hydrolocking tergantung pada kondisi mesin saat air masuk ke ruang bakar. Jik mesin kemasukan air saat idle, biasanya mesin akan mati dan tidak bisa dihidupkan kembali hanya dengan motor starter. Mungkin kondisi ini lebih ringan ketimbang mesin kemasukan air saat digeber.
Namun, ketika air masuk ruang bakar saat mesin digeber, konsekuensinya lebih mengerikan.
Diberitakan Drivespark, air tidak dapat mengompres seperti campuran bahan bakar dan udara biasa. Kondisi water hammer biasanya terjadi ketika kendaraan melewati jalanan banjir dan air masuk ke ruang bakar.
Karena langkah piston terhalang oleh air, maka piston tidak memiliki tempat untuk bergerak. Akibar terparah dari water hammer adalah connecting rods yang bengkok, kepala silinder dan crankcase yang rusak atau lebih buruk lagi bisa bikin blok mesin pecah.
Untuk memperbaikinya tentu tak murah. Agar tak merugi, pengendara disarankan untuk tidak menerobos banjir.
