Magelang, MYNEWSINDONESIA.COM-Menurut sejumlah anggota kabinet, kegiatan ini bukan hanya menguji fisik, tetapi juga mempererat ikatan antaranggota kabinet, menyelaraskan visi, dan membentuk kekompakan sebagai satu tim.
Menpora Dito juga menekankan pentingnya hubungan kemanusiaan dan ikatan antaranggota kabinet. Bahkan, pendekatan ini mempercepat sinergi untuk mewujudkan tujuan Presiden RI Prabowo dalam membentuk kabinet yang cepat dan efektif.
“Jadi, ini mempercepat karena Bapak Presiden ingin Kabinet Merah Putih bekerja cepat dan bekerja efektif,” ungkap Dito.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai kegiatan ini bermanfaat untuk melatih kekompakan dan menyatukan visi kabinet. Kegiatan ini bentuk shock therapy yang penting, tidak hanya bagi anggota kabinet, tetapi juga untuk pejabat eselon di berbagai instansi.
“Latihan sekarang ini saya kira bukan hanya penting untuk para kabinet, melainkan juga pejabat eselon 1, pejabat eselon 2 setiap instansi, itu saya kira sangat bagus untuk melakukan hal yang sama,” ucap Nasaruddin Umar.
Retreat Kabinet Merah Putih bangun sinergi dan disiplin
Menurut sejumlah anggota kabinet, kegiatan ini bukan hanya menguji fisik, tetapi juga mempererat ikatan antaranggota kabinet, menyelaraskan visi, dan membentuk kekompakan sebagai satu tim.
“Kesannya sangat baik, saya rasa ini adalah suatu langkah yang sangat efektif bagaimana kita di Kabinet Merah Putih ini bisa menyamakan langkah dan frekuensi,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dalam siaran pers Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima, di Jakarta, Sabtu.
Menpora Dito juga menekankan pentingnya hubungan kemanusiaan dan ikatan antaranggota kabinet. Bahkan, pendekatan ini mempercepat sinergi untuk mewujudkan tujuan Presiden RI Prabowo dalam membentuk kabinet yang cepat dan efektif.
“Jadi, ini mempercepat karena Bapak Presiden ingin Kabinet Merah Putih bekerja cepat dan bekerja efektif,” ungkap Dito.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai kegiatan ini bermanfaat untuk melatih kekompakan dan menyatukan visi kabinet. Kegiatan ini bentuk shock therapy yang penting, tidak hanya bagi anggota kabinet, tetapi juga untuk pejabat eselon di berbagai instansi.
“Latihan sekarang ini saya kira bukan hanya penting untuk para kabinet, melainkan juga pejabat eselon 1, pejabat eselon 2 setiap instansi, itu saya kira sangat bagus untuk melakukan hal yang sama,” ucap Nasaruddin Umar.
Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyoroti tantangan bangun pagi yang jarang dilakukannya.
Namun, dia mengakui bahwa latihan disiplin ini baik untuk mengajarkan tanggung jawab dalam keadaan apa pun dan berharap kegiatan serupa bisa diterapkan di kementeriannya.
“Bangun paginya itu agak repot saya, biasanya ‘kan saya tidurnya jam 2 [pukul 02.00], bangun jam 5 [pukul 05.00], habis subuh tidur lagi ‘kan, nanti bangun jam 7 [pukul 07.00],” ujarnya.
Bahlil melanjutkan, “Nah ini tidak, saya tidurnya jam 2 [pukul 02.00], jam 4 [pukul 04.00] sudah bunyi. Akan tetapi, itu bagus bahwa hidup itu disiplin, tanggung jawab negara itu mau 2 jam, 1 jam tidur, begitu panggilan tugas, harus siap,” tutur Bahlil.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi pun menekankan pentingnya kekompakan sebagai satu tim.
Prasetyo Hadi lantas mengibaratkan kerja kabinet seperti tim sepak bola. Setiap anggota memiliki peran berbeda, tetapi bekerja sebagai satu kesatuan.
“Analoginya sebagai sebuah tim sepak bola, ada yang di depan, ada yang di belakang, ada yang di samping. Akan tetapi, semua men-support sebagai satu kesatuan,” ujar Prasetyo Hadi.
Kegiatan retreat di Akademi Militer Magelang ini menegaskan pentingnya kebersamaan, disiplin, dan kesatuan visi di antara menteri Kabinet Merah Putih.
Dengan semangat baru ini, ada harapan anggota kabinet mampu membawa pemerintahan menuju pencapaian yang lebih solid dan efektif.