MYNEWSINDONESIA.COM-Walikota Depok Periode 2021-2024, Imam Budi Hartono atau yang akrab disapa IBH ini sudah ditunjuk dan direkomendasikan oleh DPP PKS untuk maju dalam kontestasi Pilkada Kota Depok 2024 yang akan dilakukan pada akhir November 2024.
SK tersebutsudah turun dan disudah berada ditangan Ayah dari Muhammad Faruq ini yang saat ini juga mengemban amanah sebagai Ketua DPD PKS Kota Depok.
Perihal terbitnya surat keputusan (SK) tersebut dikofirmasi oleh Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu bahwa Surat Keputusan (SK) dari DPP PKS untuk menunjuk Imam Budi Hartono sebagai calon wali kota Depok dalam Pilkada 2024 telah diterbitkan. Dia juga mendorong Imam Budi Hartono untuk segera membentuk koalisi.
Surat rekomendasi tersebut diserahkan saat halal bihalal DPD PKS Kota Depok yang dihadiri oleh Presiden PKS H. Ahmad Syaikhu dan Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu di Kota Depok pada 24 April 2024.
“Kinerjanya bagus, dapat memberikan warna baru dan bisa berkomunikasi lebih intensif dengan berbagai pemangku kepentingan di Kota Depok dan dapat merealisisasikan harapan Masyarakat Kota Depok untuk membangun Depok lebih baik lagi,” kata Ahmad Syaikhu perihal alasan penunjukan Imam Budi Hartono sebagai bakal calon walikota Depok yang diusung PKS pada pilkada 2024.
Karena itu, ketua DPD PKS Kota Depok diperintahkan untuk segera melakukan komunikasi politk dengan berbagai parpol yang untuk mengokohkan kemenangan Pilkada Kota Depok pada November 2024 mendatang.
Dalam berbagai kesempatan, Imam Budi Hartono menyatakan bahwa dirinya jika kelak ditakdirkan memimpin Kota Depok, akan terus melanjutkan program pembangunan Kota Depok sesuai dengan RPJMD yang dibuat bersama dengan Walikota Depok saat ini, KH. Dr. Muhammad Idris. “Karena seharusnya kami samai tahun 2026, namun karena ada pilkada serentak tahun 2024, maka kami RPJMD yang adaakan kemi teruskan hingga progam keberlanjutan menata Depok tetap terlaksana,” katanya.
Menjalani kehidupananya dengan penuh susah payah. Imam Bud Hartono terlahi dari keluarga sederhana dari pasangan Sugiman (alm.) dan Sadati (almh.). Keluarganya hidup dalam keterbatasan ekonomi dengan latar belakang orang tua supir dan ibu rumah tangga.
Kondisi kehidupan yang demikian terbatas itu, tak membat Imam kecil meras aminder. Tekad dan pengorbanan orang tuanya untuk untuk menempuh pendidikan yang lebih baik.terus dilakukan. Bahkan, sejak usia SMA, Imam sudah membantu ekonomi keluarga dengan berdagang.
Tak hanya itu, untuk menambah penghaslan keluarga, Imam pun bahkan harus menjadi marbot masjid atau penjaga masjid yang merangkap tukang kebersihan dan menjaga kebun masjid. “Saya waktu itu sempat menjadi tukang bersih-bersih kebun di Masjid Al-Farouq yang terletak di Jalan Kukusan Raya, ini saya lakukan saat mengenyam bangku kuliah,” katanya.
Pilihan tersebut ditempuh, imbuhnya, karena kondisi keuangannya yang hanya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Demi mentupi tingginya biaya hidup, ia mengajar les privat kepada anak-anak SMA. Sampai menjadi pengajar di STM Panmas (Pancoran Mas) dan SMA Hangtuah di Kebayoran Lama pun dijalaninya. Karena sambil bekerja, Kuliah di Fakultas Teknik Universitas Indonesia ia selesaikan dalam kurun waktu 7,5 tahun.
Dunia Imam yang dekat dengan masjid membuatnya aktif di organisasi sosial dan keagamaan. Bersamaan dengan itu pula, sktivitas politiknya juga dijalaninya saat ia diajak oleh teman kuliahnya untuk bergabung partai yang baru dibentuk, yaitu Partai Keadilan (PK) di masa awal Reformasi.
Inilah awal mula karir politinya bermula. Saat Depok memisahkan diri dari Kabupaten Bogor, ia dipercaya menjadi ketua DPD Partai Keadilan pertama di kota Depok.
Kerja keras, totalitas, dan dedikasi Imam membuat PK mengusungnya sebagai kandidat wakil rakyat di pemilihan umum anggota legislatif 1999. Ia kemudian terpilih menjadi legislator DPRD Kota Depok dari Fraksi Madani.
Setelahnya, karier Imam di bidang politik semakin meroket. Sejak 1999, berbagai posisi penting yang pernah Imam jalani, yaitu
• Anggota DPRD Kota Depok (menjabat pada 1999–2004 dan 2004–2009);
• Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kota Depok (menjabat pada 2004–2009);
• Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (menjabat pada 2009–2014, 2018–2019, dan 2019–2020); dan
• Ketua Komisi IV DPRD Jabar (menjabat pada 2019 sampai 2020).
Lalu, Imam yang saat itu menjadi anggota DPRD Propinsi Jawa Barat, diminta oleh Mohammad Idris untuk menemaninya maju ke Pilkada Kota Depok 2020 sebagai calon wakil wali kota. Pasangan tersebut berhasil mendapat kepercayaan masyarakat dan memenangkan pilkada dengan raihan suara sebesar 415.657 suara atau 55,54 persen.
Kini, Wakil Walikota Depok ini berkeyakinan kuat dan mantap melangkah ke konstetasi Pemilihan Walikota Depok menatap kursi Depok 1. Akankan impian terwujud. “Insya Allah Walikota Depok 2024-2029 sudah tertulis di lauhil mahfuz, dengan izin Allah SWT, saya siap melangkah, semoga Allah ridho sukses terpilih menduduki kursi Depok 1 pada 27 November 2024 mendatang. Amiiin,” katanya penuh harap.