Mynews Indonesia – Dalam rangka memperingati hari kelahiran Rasulullah (Maulid Nabi SAW), yang tak lain adalah salah satu cara menunjukkan kecintaan kepada Sang Manusia Sempurna itu, Majelis Taklim Al Khairat dan FKMT Jak-Sel menggelar pengajian untuk terus memperbesar kecintaan kita kepada Sang Suri Teladan.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di sekretariat MT Al Khairat & FKMT MPR Dalam, Jakarta Selatan, (24/10/2023), pimpinan Ustadzah Uun Maimunah, MA itu berlangsung dengan khidmat dan riang gembira dengan sesekali diselingi candaan dari sang penceramah Ustdzah Hj Bahijah Hamid yang juga Pendiri & Pimpinan Pesantren Al-Quran Daarus Shofwah (DAWA), Jakarta.
Turut hadir dalam acara yang mulia itu tamu istimewa: Ketua Umum Majelis Alimat Indonesia (MAI) Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Drs .H.Khoirudin,M.Si., Perwakilan Walikota Jakarta Selatan, Camat Cilandak. Juga ada Ustadzah Hj Rosyadah dan Ustadjah Hj Dewi.
Peringatan Maulid Nabi SAW, menurut Ustadzah Uun Maimunah, MA., di sela-sela acara itu mengungkapkan bahwa kegiatan keagamaan yang sudah membudaya di Indonesia ini merupakan salah satu bentuuk pengungkapan rasa cinta umat Islam atas kelahiran Seorang Utusan Allah yang terakhir di muka bumi ini.
“Maulid Nabi adalah sebagai salah satu tanda cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana dikatakan dalam hadis Nabi yang berbunyi : Barangsiapa yang mencintaiku,
kelak dia akan bersamaku di surga,” ujarnya dengan dana yakin.
Peringatan Maulid Nabi adalah salah satu sarana bagaimana kita menumbuhkan kekaguman kita kepada manusia pilihan Allah yang tanpa cacat. Apalagi jarak antara kita saat ini dengan Beliau sudah terpaut 14 Abad lebih. Maka penting acara semacam ini terus digaungkan agar terus rasa cinta kepadanya terus tumbuh subur di hati Masyarakat (umatnya). Dengan itu kita akan mendapatkan Syafaatnya di akhirat kelak.
“Acara itu akan menambahkan rasa cinta kasih kita kepadanya. Dan kita berharap mendapatkan syafaatnya kelak di Yaumil Akhir. Sebab hanya Baginda Rasul Muhammad sajalah yang mendapatkan mandat dari Allah untuk memberikan Syafa’atul Udzma kepada Umatnya,” terangnya.
Ustadzah Uun juga menceritakan sebuah kisah dari Riwayat Ibnu Abbas Ketika bertanya kepad Rasulullah: “Kalau aku masuk surga dan engkau masuk Surga wahai Rasul tentu kedudukan mu berbeda dengan aku. Engkau lebih tinggi. Lalu di mana aku bisa jumpa dengan engkau wahai Rasul?, Baginda menjawab: Ketika amalmu di timbang (di yaumul hisab), dan ketika aku melewati titian Siratal Mustaqim, di ujung sana aku mendoakan umatku: Allahuma sahllim ala ummati (ya Allah, selamatkanlah umatku).
“Itulah mengapa alasan kita harus menumbuhkan cinta yang besar kepada Rasulullah, berharap syafaat Rasulullah di hari perhitungan kelak,” terangnya.
Selain itu, yang paling terpenting agar kita memperoleh itu adalah menjadikan Nabi Muhammad sebagai tauladan kita dalam setiap pitingkah laku kita. Sebagaimana tertuang dalam al Quran Surat Al Ahzab ayat 21, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Adapun dengan adanya Sebagian kecil muslim yang melarang dengan alasan bid’ah memperingati Maulid Nabi bahkan mengharamkannya, Usatdzah Uun menolak pendapat itu. Ia mengatakan walau peringatan itu tak ada pada jaman Nabi, tapi justru Nabi merayakannya dengan cara berpuasa di hari Senin sebagai cara memnghormati hari kelahirannya.
“Saya tidak menyetujui soal bid’ah itu, kalaupun mereka mengatakan perayaan Maulid nabi tidak ada di jaman rasul, justru Nabi memperingati maulid itu dengan Puasa di hari Senin. Dan peringatan Maulud Nabi yang seperti kita lakukan ini, kalaupun kita katakana bid’ah, itu Bid’ah Hasanah. Sebab dalam peringatan Maulid Nabi banyak sekalihal-hal baik yang bisa kita ambil, seperti yang di sampaikan Ibnu Taimiyah mengatakan,memperingati Maulidur Rasul bisa mendatangkan kebaikan pahala yang sangat banyak,” ujarnya dengan tegas.
Dengan peringatan Maulid Nabi, Kita tanamkan kebaikan kepada generasi-generasi Kita selanjutnya.
Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tabrani dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Didiklah anak-anakmu atas tiga hal: mencintai nabimu, mencintai ahli baitnya dan membaca Alquran. Sebab, orang yang mengamalkan Alquran nanti akan mendapatkan naungan Allah pada hari ketika tiada naungan kecuali dari-Nya bersama para nabi dan orang-orang yang suci.” (*)