MyNews Indonesia – Batik adalah warisan budaya Nusantara yang sudah dikenal luas oleh masyarakat dunia. Namun menurut Ingrid Kansil, para desainer atau pekerja kreatif batik harus terus berkreasi dan inovasi menyesuaikan kebutuhan dan permintaan pasar.
Hal itu ia ungkapkan saat menjadi bintang tamu di acara pembukaan Bekasi Batik Fair di Revo Mall Bekasi, (23/10/2023). Event yang berlangsung dari 23-29 Oktober 2023 ini diselenggarakan oleh Olsa Mart dengan dukungan pemerintah Kota Bekasi, professional, pengusaha batik, budayawan, dan masyarakat terkait.
“Saat ini pangsa pasar batik sudah mengglobal, tak dibatasi oleh ruang dan waktu. Begitupun penggunanya, tak melulu orang tua. Melainkan para generasi muda atau milenial sangat menggemari produk batik, terutama fashionnya,” ujar ketua umum Ikatan Pengusaha Muslimah (IPEMI) ini saat memberikan sambutan di acara Bekasi Batik Fair itu.
Sebagai publik figur, yang kini tercatat sebagai calon DPR RI Dapil Bekasi-Depok pada Pemilihan Legeslatif (Pileg) 2024 dari Partai Demokrat, secara pribadi terus mengampanyekan batik dari khas berbagai daerahnya. Baik dengan cara langsung dikenakan kemudian diunggah di sosial media, maupun mellau verbal dibebagai acara formal maupun informal.
“Sejak awal IPEMI terus mengedukasi masyarakat agar terus mencintai dan melestariakan batik yang kini sudah menjadi warisan budaya dunia, dengan tercatatnya pada 02 Oktober 2009 di UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi. Apalagi anggota pengusaha Muslimah, sebagaian besar usahanya memproduksi batik, “ terang mantan legislator RI tahun 2009-2014 ini.
Dari pengalaman pergumulan bertahun-tahun dengan pengusaha UMKM dan pengrajin batik itu, membuatnya memahami betul terkait pentingnya para pelaku usaha atau desainer batik itu berinovasi, kreatif dan adaptif terhadap kebutuhan dan perkembangan pasar.
Sebab menurut aktris kelahiran Cianjur, Jawa Barat ini, corak dan motif batik serta model busana itu sangat mempengaruhi kesukaan dan kepercaya dirian sang pemakainya. Sehingga mengeksplor kreatifitas bagi sang pengrajin dan desainer itu hal wajib.
Tentu saja dengan melibatkan atau berkolaborasi berbagai unsur instansi di daerahnya masing-masing.
“Semoga kedepannya para desainer fashion lokal lebih bisa mengeksplore Batik Bekasi (dan daerah lainnya) agar lebih dikenal luas dengan beragam corak khasnya, yang diciptakan bersama-sama dengan para budayawan setempat. Apalagi kini batik juga menjadi momentum kebangkitan ekonomi daerah,” pungkasnya. (*)