MYNEWSINDONESIA.COM-Prabowo Subianto Butuh Sosok Cawapres yang Berikan Kepastian Hukum dan Dekat dengan kalangan Religius
Rilis Survey Nasional Parameter Publik Indonesia : Temuan Pergerakan Elektabilitas Calon Wakil Presiden Koalisi Indonesia Maju Jelang Pendaftaran Capres-Cawapres. Dalam waktu 5 hari ke depan, semua mata tertuju pada siapa calon Wakil Presiden Prabowo Subianto di Pilptes 2024 mendatang.
Pasangan Prabowo-Yusril Ihza Mahendra berdasarkan temuan survei Parameter Publik Indonesia menyatakan bahwa penggabungan antara ilham dan rilis survei. Namun, secara data, publik memberikan persepsi terkait dengan sosok potensial cawapres Prabowo Subianto dalam Koalisi Indonesia Maju, aspek nasionalis relijius adalah hal yang harus diperhatikan dalam pertarungan pilpres 2024 nanti.
Dalam survei yang dilakukan Parameter Publik Indonesia, sosok capres potensial nasionalis relijius mengarah pada Yusril Ihza Mahendra
Dibutuhkan sosok yang dapat berikan kepastian hukum 29,6%
Rilis Survey Nasional Parameter Publik Indonesia : Temuan Pergerakan Elektabilitas Calon Wakil Presiden Koalisi Indonesia Maju Jelang Pendaftaran Capres-Cawapres, pertimbangan memilih Cawapres potensial, cawapres yang dinilai lebih relijius Yusril Ihza Mahendra 26,8%, Khofifah 24,2% Erick Tohir 15,8% dan Gibran 11,6%.
Selain itu, menurut Ras Md, Direktur Eksekutif Parameter Pubik Indonesia, dibuturuhkan sosok yang dapat berikan kepastian hukum dan mengerti ketatatanegaraan sebesar 29,6% dan mengarah kepada Yusril Ihza Mahendra.
Dari sisi kedekatan dengan kalangan religius baik, sosok yang dipersepsi dengan dengan Muhammadiyah muncul nama Yusril Ihza Mahendra 24,8% dan Erick Tohir 15,8%.
Adapun sosok cawapres yang dipersepsi mempunyai pengalaman dalam pemerintahan, muncul nama Yusril 328%, Erick 28,2%, Khofifah 24 2% dan Gibran 12,6%.
“Menariknya, sosok Yusril Ihza Mahendra dipersepsi tokoh yang punya pemahaman mendalam terkait ketatanegaraan dan pengalaman pemerintah mengarah kepada Yusril Ihza Mahendra sebesa 36% dan persepsi ketegasan Yusril 32 ,6%”, katanya.
Sedangkan menurut Qodari dari Indobarometer menyatakan bahwa jangan blunder dalam waktu yang sangat sempit ini memilih pasangan yang dekat dengan kalangan religius, bahwa masyarakat Indonesia butuh pemimpin yang matang dalam usia dan pengalaman serta perpaduan antara nasionalis dan relijius.
“Sejarah mencatat bagaimana SBY-Jusuf Kalla yang sukses dipersepsi publik sebagai pasangan Jawa Luar Jawa dan perpaduan Nasionalis Relijius yang memenangkan pilpres,” katanya.
Ras Md menyatakan bahwa untuk konteks ini, narasi yang mesti dihitung adalah cerminan nasional-relijius adalah hal baik. “Sosok Prabowo yang berbasis militer sangat cocok memilih cawapres yang punya pengalaman dalam pemerintahan, dekat dengan kalangan relijius dan paham benar soal hukum ketatanegaraan, dan itu mengarah kepada Yusril Ihza Mahendra,” katanya.
Senada dengan hal tersebut, Qodari menegaskan bahwa pasangan yang mencerminkan pasangan nasonalis-relijius yang punya kans besar memenangkan pilpres 2024.