MYNEWSINDONESIA.COM-Inisiatif ini bertujuan untuk mempromosikan kondisi kerja yang lebih aman bagi para pekerja pabrik. Dengan memitigasi risiko kebakaran, kelistrikan, dan keselamatan bangunan struktural yang dapat dicegah di negara-negara produksi utama di sektor pakaian jadi, alas kaki, aksesori, dan tekstil rumah tangga dengan cara yang ditargetkan.
Sebagai upaya komprehensif banyak pemangku kepentingan yang menyatukan merek, pemangku kepentingan industri, lembaga pemerintah dan organisasi nirlaba, LABS (Life and Building Safety) mendorong transformasi di seluruh sektor untuk mempromosikan praktik- praktik yang aman dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.
Saat ini, merek-merek seperti Gap Inc, Target, VF Corporation, dan Walmart berpartisipasi dalam program LABS.
LABS memfasilitasi penilaian pabrik dan menyediakan kerangka kerja untuk memantau, memitigasi, dan memulihkan risiko keselamatan yang teridentifikasi.
Sejak program ini diluncurkan pada tahun 2019, LABS telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menjangkau lebih dari 837.000 pekerja dan melakukan lebih dari 400 penilaian di pabrik-pabrik
LABS telah bekerja sama dengan pabrik-pabrik untuk memperbaiki masalah yang diidentifikasi selama penilaian dan mencapai tingkat remediasi sebesar 77%.
Selain penilaian dan upaya remediasi, menurut Sarobindo Malhotra, Global Program Lead IDH, bahwa LABS memberikan dukungan peningkatan kapasitas kepada para pemangku kepentingan melalui program pelatihan dan bantuan teknis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam keselamatan kerja dan keselamatan bangunan.
Sejauh ini, Inisiatif ini telah menyelenggarakan lebih dari 650 pelatihan keselamatan.
LABS saat ini beroperasi di India, Vietnam, dan Kamboja, dan ekspansi ke Indonesia merupakan langkah strategis yang selaras dengan ambisi program ini untuk mengurangi risiko keselamatan di negara-negara produsen pakaian jadi utama di sektor ini.
“Di LABS, kami berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan pekerja dan akan mengembangkan pembelajaran dan keterlibatan kami untuk membangun kemitraan di Indonesia,” kata Pramit Chanda, Direktur Global Tekstil & Manufaktur IDH.
“Kami berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan kami. Termasuk merek, pemilik pabrik, pemerintah, perusahaan keselamatan dan pelatihan, organisasi masyarakat sipil, dan pekerja, yang telah memperkuat program ini dan mendukung peluncurannya. Kami berharap dapat berkolaborasi dengan para mitra di Indonesia untuk mendorong perubahan yang berarti dan memastikan bahwa keselamatan pekerja tetap menjadi prioritas utama di sektor ini di negara ini,” ujarnya.
Standar dan Metodologi LABS didasarkan pada praktik dan kode terbaik internasional, termasuk, namun tidak terbatas pada, Kode Bangunan Internasional dan Kode Bangunan Nasional India, Vietnam, Kamboja, dan Indonesia.
Selain hukum negara yang berlaku, pabrik berkomitmen untuk mematuhi standar tingkat negara yang diselaraskan terkait keselamatan struktural, kebakaran, dan listrik di bawah LABS. IDH mendukung fasilitasi LABS secara keseluruhan serta pengembangan pengaturan operasional.
Inisiatif ini akan beroperasi di semua pusat produksi utama di Indonesia dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sekitar 275.000 pekerja.
Life and Building Safety (LABS) Initiative adalah program yang digerakkan oleh industri dimana berbagai merek dan peritel bergabung dengan organisasi masyarakat dan masyarakat sipil untuk mengurangi risiko kebakaran, kelistrikan, dan keselamatan bangunan struktural yang dapat dicegah di negara- negara produsen pakaian dan alas kaki utama.