MYNEWSINDONESIA.COM-Hal ini dinyatakan CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, bahwa apa yang dilakukan Anas dengan mencitrakan dirinya sebagai underdog effect, dizholimi, yang paling bertanggungjawab malah nggak ikut terseret, Anas jadi tumbal dan dikorbankan waktu itu. “Hal ini efektif dilakukan untuk bersihkan jejak politiknya,” kata Pangi sebagaimana dirilis Republika.co.id, Rabu (12/4/2023).
Pangi menyarankan Anas untuk terus menggunakan berbagai cara guna memperbaiki namanya. Sebab citra diri menjadi hal penting bagi politisi yang hendak ‘bertarung’ merebut simpati publik.
“Anas ingin tetap menjadi politikus menyakinkan masyarakat bahwa beliau tak bersalah, membersihkan nama beliau,” ujar Pangi.
Pangi menilai Anas bisa merujuk contoh pada tokoh Nelson Mandela dan Anwar Ibrahim yang karir politiknya moncer walau pernah dipenjara. Sehingga menurutnya, peluang Anas di dunia politik belum tertutup 100 persen.
“Ini menandakan politisi tidak ada matinya, sama sama pernah di penjara tapi bisa menjadi perdana menteri, ini bagian dari inspirasi atau sindiran bagi Anas untuk optimistis,” ujar Pangi.
Apalagi, lanjut Pangi, Anas punya modal sosial dengan eksisnya para loyalis dan jaringan kader di HMI yang sampai saat ini tetap loyal kepadanya.
Hal itu sudah dibuktikan dengan sambutan yang luar biasa meriah saat dirinya keluar dari Lapas Sukamiskin.
“Meskipun itu nggak bisa dilarang oleh Anas karena memang faktanya beliau punya kader, punya pendukung, punya loyalis dan simpatisan sebagai aktivis perjuangan,” tegas Pangi.