MYNEWSINDONESIA.COM-Tren kuliner mie kini kembali naik, peningkatan ini salah satunya didorong oleh salah satu brand dengan antrian yang cukup panjang, konsumen mengantri hingga tak jarang menimbulkan kemacetan, kerumunan yang demikian yang membuat brand tersebut mencuat dan viral diperbincangkan.
Nah, salah satu challenger adalah Mie Pedas Sosu. Dengan konsep yang lebih sederhana, street food besutan Alvian Perdana ini kini juga menuai berkah dari viralnya kuliner mie pedas aneka rasa.
Alvian yang sudah malang melintang di bisnis kuliner ini menyatakan Mie Pedas Sosu idenya sederhana. “Saat ini lagi terbit gelombang baru mie pedas dengan brand besarnya yang sudah kita kenal semua, langsung buka dimana-mana. Otomatis create demand baru yang sangat besar, alangkah baiknya dan tidak salah juga kita mengikuti gelombang tersebut, nah tentunya dengan pendekatan konsep yang berbeda. Kalo mereka membuka outlet besar, mie Pedas Sosu bermain di tendaan kaki lima, ada yang bentuk booth container kecil. Yang intinya adalah streetfood,” katanya menerangkan awal eksistensi Mie Pedas Sosu, bisa juga dicek di IG officialnya https://www.instagram.com/miepedas_sosu/
Konsep booth Mie Pedas Sosu diyakini Alvian karena dapat langsung intouch dengan konsumen langsung dipinggir jalan dengan gerobak/booth. Konsumen lebih mudah mampir, jika ada antrian pun lebih sedikit.
BUKA PELUANG KEMITRAAN
Nah, agar masyarakat luas dapat menikmati berbagai varian rasanya, dan kualitas kudapannya, Mie Pedas Sosu saat ini membuka peluang kemitraan, konsepnya layaknya kemitraan lainnya, kemitraan Mie Pedas Sosu sangat terjangkau.
“Sistemnya membeli bahan baku dari kami, mitra fokus jualan saja. Tidak ada royalty fee ataupun manajemen fee, 100% untuk mitra,” ujar Owner dari Nasi Goreng Bapalo ini.
Biaya investasinya terbagi dalam 2 paket, paket ghost kitchen Rp 29juta, dan paket streetfood Rp 35 jt, ini sudah all in dengan bahan baku yang siap jualan.
“Tentunya kami juga ada promo-promo potongan harga juga tiap bulannya. Dan bahkan kami juga menerima kemitraan white label dengan produk mie pedas, jadi calon mitra jika ingin punya brand sendiri dengan jualan mie pedas, bisa kerjasama dengan kami. Tentunya white label ini lebih murah,” katanya menambahkan.
Untuk support dari pusat, Alvian menjelaskan, tentunya seperti konten-konten, dan bahan baku yang sangat praktis, ga ribet, untuk lokasi jangkauannya seluruh wilayah Indonesia. “Kami juga fasilitasi mitra-mitra yang dari wilayah Jabodetabek bisa training on the spot, kalau luar daerah pasti training di kantor Pusat,” katanya.
Ia pun tak menampik jika dibilang trend iya. “Tapi dibilang sesaat juga enggak, karena dari dulu orang sudah konsumsi mie, baik itu mie instan, mie ayam, nah mie pedas ini sangat serupa yang sebetulnya ini itu seperti cwimie malang, mie ayam yang ga ada kuahnya. Jadi bukan produk baru yang masuk pasar kuliner, tapi kuliner legendaris yang dikemas berbeda,” ujarnya.
Untuk Break event point (BEP) outlet yang sudah dijalankan sendiri, sekitar 1-3 bulan. Tergantung lokasi strategisnya atau tidak. Untuk penjualan online, Alvian menyatakan hanya support dari pendaftaran awal. Sisanya mitra bisa maintain secara pribadi. “Jadi join dengan kami, sudah otomatis aktif disemua platform online delivery,” katanya. Balik lagi kepada prinsip mitranya tersebut, jika ingin terjun langsung bisa dagang sendiri, jika tidak mau repot dan hanya kontrol saja baiknya cari karyawan 1 orang saja.
Tahun 2023 tentunya kami bisa banyak membuka lapangan kerja seluas-luasnya dengan konsep kemitraan. Bertambah cabang mitra, bertambah cabang yg dikelola sendiri. Nah, berminat jadi mitra Mie Pedas Sosu?