MYNEWSINDONESIA.COM-Jambore Nasional Indonesia Total Organik telah berlangsung dengan sukes pada Sabtu sd Minggu 15-16 Oktober 2022 di Pusat Riset & Pelatihan Pertanian Terintegrasi Total Organik ANSA Ekowisata Taman Air Indonesia – ETASIA Jl. Tentara Pelajar Km.5 Desa KebonbimoTlatar Boyolali Jawa Tengah yang meliputi kegiatan : Workshop, Diseminasi, Sinergy, Demo Teknologi Mutakhir, Keakraban dan Pentas Seni Budaya.
Jambore ini dibuka resmi Gunernur Jawa Tengah dan dihadirih Kepala KPW Bank Indonesia Propinsi Aceh, Deputi KPW Bank Indonesia Propinsi Sumatra Selatan, Pangdam IVDiponegoro, Kepala Dinas Pertanian Prop Jawa Tengah, Bupati Boyolali, Kodim Boyolali , dan diikuti 125 orang lebih berasal petani dari Aceh, Sumatra Utara , Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, NTT, Papua.
Peserta ini adalah wakil dari berbagai Gapoktan yang telah berhasil menerapkan Ilmu Total Organik MA-11. Penghargaan atas keberhasilan tersebut berupa ANSA Award diberikan kepada para kelompok yang mampu menjalankan ilmu ini dengan baik sehingga patut dijadikan percontohan terutama pada aspek teknis yang mampu menekan biaya produksi sampai 70 % dan kenaikkan produksi lebih dari 200 %.
Mampu menghadapi iklim ekstrim baik kebanjiran atau kekeringan. Mampu menghasilkan multiplayer efect dan mewujudkan pertanian berkelanjutan. Mampu mengelola & mengoptimalkan fungsi Mini Laboratorium dalam mendukung Ketahanan Pangan. Mampu mengoperasikan IOT Digital Smart Farm dnegan baik sehingga dicapai produktifitas yang optimal Setelah melalui seleksi yang panjang dari Tim Penilai ANSA berdasarkan data primer dan skunder terhadap petani binaan di seluruh Indoensia maka di dapat hasil pemenang berdasar skor tertinggi yang meliputi beberapa hal.
Kelompok Tani Total Organik MA 11 paling Inovatif & Kreatif terbaik Nasional dengan score 874 diraih oleh : Kelompok Tani “Mertasari” Longgomea Konawe yang merupakan binaan KPW Bank Indonesia Provinsi Salawesi Tenggara & Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe.
Kelompok Tani Milenial Total Organik MA11 terbaik Nasional dengan score 683 diraih oleh : Kelompok Tani “Bertani” Kabupaten Aceh Besar yang merupakan binaan KPW Bank Indonesia Provinsi Aceh & Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar.
Operator Mini Laboratorium Produksi MA-11 terbaik Nasional dengan score 852 diraih oleh : Mini Laboratorium Produksi MA-11 Kabupaten Bangka Tengah yang merupakan binaan KPW Bank Indonesia Provinsi Bangka Belitung & Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah.
Operator IOT Digital Smart Farming MA 11 terbaik terbaik Nasional dengan score 783 diraih oleh : Kelompok Tani “Lamota III” Limboto Barat Kabupaten Gorontalo yang merupakan binaan KPW Bank Indonesia Provinsi Gorontalo & Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo.
Pondok Pesantren Berbasis Pertanian Total Organik MA11 terbaik Nasional dengan score 726 diraih oleh : Pondok Pesanter “Al Amin” Kota Dumai Provinsi Riau.
PPL Berdedikasi untuk Total Organik MA11 terbaik Nasional dengan score 683 diraih oleh : PPL Desa Sidomulayo Kec. Kabawetan Kabupaten Kepahiyang sdr. Eko Prayitno yang merupakan binaan KPW Bank Indonesia Provinsi Bengkulu & Pemeritah Daerah Kabupaten Kepahiyang.
Selain pemberian Anugrah ANSA AWARSD maka dalam melakukan Konsolidasi, Kolaborasi dan Sinergi maka diadakan sesi tukar pengalam & pikiran dalam sesi “Best Practice &Experience” terkait peningkatan Daya Tahan Bawang Merah di tengah Perubahan Iklim Global dengan Totanik MA-11 oleh Eko Prayotino pentani binaan KPW BI Bengkulu & Pemda Kab. Kehiyang. Dalam pengalaman tersebut diceritakan bahwa lahan Bawang Merahnya telah kena hujan 1 minggu berturut-turut namun akar dan batang tanaman bawang merah tetap utuh tidak busuk bahkan panen sampai 16 Ton / Ha. Sedangkan dengan cara konvesional (pupuk kimia / subsidi) telah hancur dan busuk dilanda hujan terus menerus.
Tingkatkan Daya Tahan Cabe Merah di tengah Perubahan Iklim Global dengan Totanik MA-11 oleh Faturohman pentani binaan KPW KPW BI Maluku & Pemda kab. SeramBagian Barat. Dalam pengalaman tersebut diceritakan bahwa kebun cabenya telah direndam banjir 15 kali namun tetap panen sampai 12 kali dan menghjasilkan sekitar 13 Ton / Ha. Sedangkan dengan cara konvesional (pupuk kimia / subsidi) telah hancur dilanda banjir sekali saja.
Tingkatkan Daya Tahan Padi di tengah Perubahan Iklim Global dengan Totanik MA-11 oleh Made pentani binaan KPW KPW BI Sulawesi Tenggara & Pemda Kab. Konawe. Dalam pengalaman tersebut diceritakan bahwa sawahnya telah direndam banjir 3 kali dan angin puting beliung namun batang padi hanya doyong tetap panen sampai 12 Ton / Ha. Sedangkan dengan cara konvesional (pupuk kimia / subsidi) telah hancur dilanda banjir sekali saja dan padinya porak poranda akibat angin puting beliung.
Agropolitan Perkotaan sebagai Penyangga Pangan Masyarakat Kota & Proses Sertifikasi Organik oleh Asman Konsultan KPW BI Sulawesi Utara & Pemda Kota Kendari. Paparan ini secara teknis berisakan strategi untuk ini menjadikan model dimana kota mampu memperkuat ketahanan pangan secara mandiri.
Pemberdayaan Pesantren untuk memperkuat Ketahanan Pangan oleh Ujang Konsultan KPW BI Gorontalo & Pemda Kab. Gorontalo. Paparan ini secara teknis berisakan strategi untuk mendorong pondok pesantren sebagai agen perubahan dalam ketahanan pangan yang sehat Halalan Toyiban, Peluang Bisnis Industri Pupuk Organik oleh Ir Haryo & Ir. Ekowijayanto (PLANTAMOR). Paparan ini adalah mendorong terciptaya indutri industri kecil menengah berbasis pupuk organik yang bisa didirikan di Desa ataui Kecamatan. Sehingga kedepan mampu menggantikan keberadaan pupuk kimia secara masif yang telah mengakibatkan kerusakan alam.
Industri Micro Alga dengan Teknologi MA-11 oleh Falasifah S.Si (ALBITEC) . papara ini mengangkat bahwa teknologi Biotekc berbasis MA-11 mampu di kembangkan diberbagai daerah oleh masyarakat.
Membangun 4.0 dari Desa & Demonstrasi Teknologi Mutahir oleh Dr. Ir. Nugroho Widiasmadi M.Eng (ANSA). Paparan ini mendorong kepada generasi muda untuk lebih mencintai pertanian dan tanah air melalui penguasaan teknologi digital untuk mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan baik pada sektor on farm dan off farm. Ini adalah media komunikasi langsung antar petani untuk saling bertukar pengalaman baik secara informal dan sesi membangun katalisasi jaringan bisnis. Kegiatan ini sebagai bentuk konsolidasi pelaku sektor riil khususnya para petani total organik dan event ini menjadi sangat relevan. Jika kita mencermati maka saat ini terdapat 3 ancaman “triple threat “ yang sudah kita rasakan adanya gejolak krisis global dan bisa berdampak lebih buruk pada semua negara. Perubahan iklim global (global climate changes), dampak pandemi dan dampak perang di Eropa, Kondisi ini telah memicu kenaikan inflasi lebih kencang ketimbang kesiapan kebijakan moneter untuk mengantisipasinya.
Sehingga mengakibatkan banyak negara sudah mengalami multi krisis. Bioteknologi Total Organik MA-11 yang ditemukan Dr. Ir. Nugroho Widiasmadi Dipl. WRD. M.Eng. tahun 2007 sebagai ketua Yayasan ANSA mampu memberikan solusi yang efektif agar lahan dapat dimanfaatkan oleh usaha pertanian menggunakan teknologi tepat guna dan berwawasan lingkungan. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, implementasi teknologi ini jika dikenalkan kepada masyarakat setempat akan dapat total mandiri untuk diterapkan sendiri secara mandiri sehingga masyarakat mampu memanfaatkan lahan, bahkan yang marginal/tidak subur.
Secara lebih spesifik, teknologi Total Organik MA-11 ini akan membantu mewujudkan secara optimum dan berkelanjutan visi integrated ecofarming pada lahan-lahan pertanian dan peternakan. Integrated ecofarming melibatkan sinergi antara sektor peternakan dan pertanian dimana usaha peternakan menghasilkan pupuk organik dari kotoran ternak yang akan dimanfaatkan bagi usaha pertanian dan sebaliknya usaha pertanian akan mengasilkan pakan ternak yang diperlukan oleh usaha peternakan.
Beberapa manfaat yang secara terukur bisa diperoleh dari penerapan teknologi ini adalah sebagai : Mampu menekan biaya produksi hingga 50 % atau lebih; Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen hingga 200 % atau lebih; Memberikan keuntungan turunan (mulitiplier effect) secara ekonomi; Memastikan pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan . Menghasilkan komoditas pertanian yang tahan terhadap iklim ekstrim akibat perubahan iklimglobal. Para petani yang telah menerapkan teknologi ini telah membangun suatu gerakan nasional dengan nama Indonesia Total Organik, dimana gerakan ini adalah bertujuan mengembalikan kejayaan pertanian para leluhur Nusantara. Dan pada saat ini gerakan dengan konsep kemandirian total sangat relevan & sanggub menjawab ketidakpastian global. Dengan Jambore ini para Petani Indonesia Total Organik diharapkan akan berkonsolidasi dalam berbagai segmen baik Pengiasaan Ilmu Total Organik, membangi Jaringan Bisnis dan merancang Pertanian masa depan agar Nusantara Jaya Lagi. Untuk menguatakan aksi ketrahan pangan agar lebih solid maka diadakan pembacaan dan penandatanganan Deklarasi Petani Indonesia Total Organik 2022 yang berisisi : Kami Petani Indonesia Total Organik bertekad : 1. Mengembalikan dan mewujudkan Kejayaan Pertanian Nusantara. 2. Menghentikan kerusakan lingkungan melalui sistem Petanian Terintergasi di tengah Perubahan Iklim Global (Global Climate Changes). 3. Terus berjuang mengangkat derajad kehidupan bagi petani-petani di negeri Agraris Indonesia. 4. Membangun citra di mata dunia sebagai negeri agraris yang seharusnya berdaulat akan pangan sehat. 5. Mewujudkan pertanian ramah lingkungan di segala bidang agar tercipta Pertanian Berkelanjutan. 6. Terus berinovasi & berkreasi lebih cepat dalam mewujudkan Agroteknologi dalam menghadapi persaingan Global. 7. menguatkan regenerasi pertanian agar terlahir petani-petani muda kelas dunia. 8. Terus mengadakan Konsolidasi, Kolaborasi & Sinergi antar petani dan semua pihak untuk memperkuat sendi-sendi kehidupan ekonomi masyarakat. 9. Mencerdaskan sesama petani dan masyarakat umum melalui Penurunan / Deseminasi ilmu yang dimiliki untuk kepentingan bangsa.