MYNEWSINDONESIA.COM-Ketidakpastian global yang terjadi saat ini mengakibatkan ancaman krisis pangan dan energi yang sangat berpengaruh pada semua negara di dunia. Kondisi ini mendesak untuk menegaskan kepada seluruh elemen bangsa tentang pentingnya menciptakan kemandirian pangan untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi generasi masa depan Indonesia.
Melalui Teknologi MA-11 dimana masyarakat dapat bergerak dengan cepat dan terukur dalam mewujudkan kemandirian pangan kapanpun dan dimanapun mulai dari skala rumah tangga sampai pada tingkat yang lebih luas seperti Gabungan Kelompok Tani/ Gapoktan.
Dalam upaya ikut mewujudkan kedaulatan pangan dan energi ditengah ketidakpastian Global maka Yayasan Anugrah Nusa Bangsa Indonesia (ANSA) akan melalukan agenda rutin 2 tahunan berupa temu petani binaan sebagai media interaksi untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan bertani secara organik.
Kegiatan dua tahunan ini dikemas dengan nama Jambore Nasional Indonesia Total Organik pada Sabtu-Minggu 15-16 Oktober 2022 di Pusat Riset & Pelatihan Pertanian Terintegrasi Total Organik ANSA Ekowisata Taman Air Indonesia – ETASIA Jl. Tentara Pelajar Km.5 Desa KebonbimoTlatar Boyolali Jawa Tengah yang meliputi kegiatan Workshop, Diseminasi, Sinergy, Demo Teknologi Mutakhir, Keakraban dan Pentas Seni Budaya.
Dalam kegiatan ini akan diadakan “Program Penguatan” bagi : Anggota Kelompok Tani, Operator Mini Laboratorium Produksi MA-11, Operator Digital Smart Farmimg IOT-Drone-Tractor RC serta forum Diseminasi & Sinergi atau pun masyarakat umum kelompok pemerhati pada acara tersebut .
Kegiatan lain dalam event ini berupa “Diseminasi & Sinergi” yang menampilkan pengalaman–pengalaman terbaik dan penuh tantangan (Best Practice & Experience) dalam menghadapi semua ancaman terutama perubahan iklim dan tekanan ekonomi global melalui teknologi Total Organik MA-11 dari para petani binaan Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah di berbagai daerah.
Beberapa pengalaman terbaik bisa ditularkan dan direplikasi oleh petani lain di berbagai daerah. Beberapa topic akan langsung disampaikan oleh pelaku antara lain seperti pemberdayaan Pesantren untuk memperkuat Ketahanan pangan oleh pentani binaan KPW BI Gorontalo dan Pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo.
Kemudian, tingkat Daya Tahan Bawang Merah di tengah Perubahan Iklim Global dengan Totanik MA-11 oleh pentani binaan KPW BI Bengkulu dan Pemda Kabupaten Kehiyang.
Tingkatkan Daya Tahan Cabe Merah di tengah perubahan iklim Global dengan Totanik MA-11 oleh pentani binaan KPW KPW BI Maluku dan Pemda kabupaten Seram Bagian Barat.
Tingkatkan Daya Tahan Padi di tengah Perubahan Iklim Global dengan Totanik MA-11 oleh pentani binaan KPW KPW BI Sulawesi Tenggara dan Pemda Kabupaten Konawe.
Agropolitan Perkotaan sebagai Penyangga Pangan Masyarakat Kota & Proses Sertifikasi Organik oleh pentani binaan KPW BI Sulawesi Utara & Pemda Kota Kendari. Agrowisata & Kearifan Lokal berbasis Pertanian Terintegrasi oleh KPW BI Cirebon & Pemda Kab Majalengka. Peluang Bisnis Industri Pupuk Organik oleh Ir Haryo & Ir. Ekowijayanto (PLANTAMOR). Industri Micro Alga dengan Teknologi MA-11 oleh Falasifah S.Si (ALBITEC). Membangun 4.0 dari Desa & Demonstrasi Teknologi Mutahir oleh Dr. Ir. Nugroho Widiasmadi M.Eng (ANSA).
Bioteknologi Total Organik MA-11 yang ditemukan Dr. Ir. Nugroho Widiasmadi Dipl. WRD. M.Eng. tahun 2007 sebagai ketua Yayasan ANSA mampu memberikan solusi yang efektif agar lahan dapat dimanfaatkan oleh usaha pertanian menggunakan teknologi tepat guna dan berwawasan lingkungan. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, implementasi teknologi ini jika dikenalkan kepada masyarakat setempat akan dapat total mandiri untuk diterapkan sendiri secara mandiri sehingga masyarakat mampu memanfaatkan lahan, bahkan yang marginal atau tidak subur.
Secara lebih spesifik, Teknologi Total Organik MA-11 ini akan membantu mewujudkan secara optimum dan berkelanjutan visi integrated ecofarming pada lahan-lahan pertanian dan peternakan. Integrated ecofarming melibatkan sinergi antara sektor peternakan dan pertanian dimana usaha peternakan menghasilkan pupuk organik dari kotoran ternak yang akan dimanfaatkan bagi usaha pertanian dan sebaliknya usaha pertanian akan mengasilkan pakan ternak yang diperlukan oleh usaha peternakan.
Beberapa manfaat yang secara terukur bisa diperoleh dari penerapan teknologi ini mampu menekan biaya produksi hingga 50 % atau lebih, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen hingga 200 % atau lebih, memberikan keuntungan turunan (mulitiplier effect) secara ekonomi, memastikan pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan, menghasilkan komoditas pertanian yang tahan terhadap iklim ekstrim akibat perubahan iklim global.
Para petani yang telah menerapkan teknologi ini telah membangun suatu gerakan nasional dengan nama Indonesia Total Organik, dimana gerakan ini adalah bertujuan mengembalikan kejayaan pertanian para leluhur Nusantara. Dan pada saat ini gerakan dengan konsep kemandirian total sangat relevan dan sanggup menjawab ketidakpastian global. Dengan Jambore ini para Petani Indonesia Total Organik diharapkan akan berkonsolidasi dalam berbagai segmen baik Penguasaan Ilmu Total Organik, membangi Jaringan Bisnis dan merancang Pertanian masa depan agar Nusantara Jaya Lagi.
Dalam event Jambore ini juga akan diadakan pemberian ANSA Award untuk para petani Indonesia Total Organik yang sudah berkomitmen dan berjuang selama ini yaitu untuk Kelompok Tani Total Organik MA 11 Paling Inovatif & Kreatif, kelompok Tani Milenial Total Organik MA11 terbaik, operator Mini Laboratorium Produksi MA11 terbaik, operator IOT Digital Smart Farming MA 11 terbaik, pondok Pesantren Berbasis Pertanian Total Organik MA11 terbaik, PPL Berdedikasi untuk Total Organik MA11 terbaik, peserta Jambore 2022 ini terbuka bagi masyarakat dan petani umum yang tertarik akan Ilmu Total Orgnik yang sudah dikembangkan dan diterapkan selama 10 tahun lebih.