MYNEWSINDONESIA.COM-PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus mendorong penyaluran kredit dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Hingga April 2022, kredit bank swasta terbesar di Tanah Air ini sudah tumbuh 11,68% secara year on year (YoY). Itu meningkat dari capaian di kuartal I-2022 yang baru mencatat pertumbuhan kredit 8,6% YoY menjadi Rp 637,1 triliun di Maret 2022.
Kredit korporasi naik 9,2% YoY mencapai Rp 286,9 triliun di Maret 2022, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA. Seiring dengan aktivitas bisnis yang membaik, kredit komersial dan UKM naik 8,2% YoY menjadi Rp 188,8 triliun.
Hera F Haryn, EVP Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan penyaluran kredit kepada sektor-sektor potensial dengan mempertimbangkan faktor risk appetite. “BCA menargetkan pertumbuhan total kredit tahun ini dapat mencapai 6%-8%,” katanya.
Ia menambahkan, BCA akan melakukan upaya untuk menggali potensi bisnis baru, di antaranya melalui optimalisasi data dan proses deepening dari industri-industri potensial maupun para nasabah existing, termasuk menjajaki potensi bisnis dari jaringan-jaringan usaha yang terhubung dengan bisnis para debitur. BCA juga akan terus memperkuat infrastruktur perkreditan dengan semakin memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mempercepat proses pengolahan kredit dan proses akuisisi debitur.
Hera mengatakan, ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi penyaluran kredit tahun ini seperti mobilitas masyarakat yang diharapkan bisa kembali normal, tren inflasi, suku bunga, likuiditas yang ada dan lain-lain. Oleh karena itu, perseroan akan terus mencermati faktor-faktor tersebut dalam melakukan ekspansi.
“Ke depan, BCA berharap bahwa Covid-19 di Indonesia semakin terkendali, aktivitas bisnis stabil sehingga pemulihan ekonomi yang disertai penerapan protokol kesehatan dan berbagai kebijakan strategis dari regulator dan otoritas perbankan,” pungkas Hera.