MYNEWSINDONESIA.COM-Menjadi masjid berdaya memang jadi banyak impian dan harapan pengurus masjid, pecinta dan pegiat masjid di seantero Rebuplik Indonesia. Bagaimana membuat dan menjadikan masjid sebagai sarana membangun ummat, meneguhkan masjid sebagai sokoguru gerakan perubahan dan perbaikan masyarakat sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah SAW beserta sahabatnya di Madinah 1400 tahun yang lalu.
Sobat Masjid kini tak perlu bingung bagaimana membuat masjid menjadi sarana perbaikan untuk membangun ummat dan masyarakat di sekitranya. Buku yang berjudul “Masjid Insight, Menjadi Sahabat Masjd Dalam Memberdayakan Umat” karya H. Adang Wijaya, Pemilik Nitrogen dan Ketua Yayasan Darussalam Kota Wisata, Cibubur, Kabupaten Bogor dan juga sebagai salah satu pengrus DPD Dewan Masjid Kabupaten Bogor, yang menorehkan pengalaman dan best practice beliau dalam menjalankan fungsi dan peran sebagai Takmir Masjid dan orang yang benar-benar mencintai masjid sejak masih belia.
Buku yang ‘pas’ dan wajib jadi bacaan imam masjid, ketua DKM Masjid, atau pun orang yang ‘qolbu’nya terikat dengan masjid, sebaiknya memiliki dan menjadikan buku “masjid Insight” Karya H. Adang Wijaya sebagai referensinya dalam memberdayakan dan memakmurkan masjid.
Sehingga masjid menjadi sarana untuk mengejawantahkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamiin dengan menebar banyak kebaikan dan semakin banyak juga orang atau kaum muslimin yang tertolong jiwa dan raganya akan eksistensi dari masjid di lingkungannya.
Masjid bukan hanya buka saat waktu shalat saja. Melainkan masjid sebagai sentra gerakan dari pengelolaan sumber daya Zakat Infaq, sodaqoh, dan wakaf dan serta kebaikan lainnya benar-benar semakin banyak masyarakat yang dapat tersantuni dari adanya masjid dan sisi profesionalisme pengelolaan masjid.
Buku setebal 309 lebih ini menggambarkan sisi praktis dan strategis dari pentingnya mengelola masjid dengan komitmen dan kesungguhan yang tinggi. Dalam bukunya, H. Adang membahas sebuah trik khusus yang menjadi faktor penting dalam upaya memakmurkan masjid. Setidaknya, beliau mencatat 6 hal yang semestinya diperhatikan guna memakmurkan masjid sebagai Rumah Allah dan sentra kegiatan ummat ini.
Keenam hal tersebut antara lain adalah : Pertama, pengurus, pengurus masjid atau DKM harus mempunya niat tulus ikhlas dalam mengelola dan mengurus Masjid. Selain itu, DKM harus punya kapasitas keilmuan dan kekompakn antar pengurus untuk merealisasikan program yang dapat memanciang antusiasme masyarakat untuk datang ke Masjid.
Kedua, marbot, peran marbot sangat penting, bukan hanya piawai dalam menggawangi kebersihan masjid saja, tetapi harus punya kapasitas keilmuan, minimal bacaan qurannya bagus, dan bisa mengajarkan al quran kepada anak-anak. Ketiga, imam, ini faktor yang tak kalah penting, bacaan Al Quran yang bagus, dan memahami ilmu-ilmu keislaman dasar seperti fiqh, syariah, akidah, dan lainnya harus dimiliki sehingga menjadikan imam sebagai quru dan kiyai bagi masyarakat sekitar masjid. Punya kemampuan menjadi khatib dan penceramah lebih disukai. Keempat, khatib dan penceramah, haruslah yang menekankan pada kebaikan dan persatuan ummat. jangan yang destruktif dan bersumbu pendek, khatb dan penceramah yang menekankan pentingnya persatuan dan kekompakan ummat harus menjadi rujukan dalam menentukan khatib dan penceramah. Kelima, transparansi keuangan, ini faktor krusial dan kepercayaan masyarakat. Jika laporan keuangan dan dan transparansi penyeluran ZISWAF dilakukan secara tansparan, pasti dapat memantik kepercayaan masyarakat untuk terus menyalurkan ZISWAF-nya ke masjid tersebut. Keenam, program, buatlah program yang beragam dan menyentuh langsung masyarakat. Bukan hanya hal yang bersifat ubudiyah saja, hal-hal yag sifatnya ibadah sosial dan pemanfaatn sarana masjid juga harus direncanakan dengan baik. Keenan hal ini jika dilakukan oleh pengurus masjid maka akan banyak masjid-masjid berdaya di Indonesia.
Apalagi, dalam buku ini disebutkan, sesuai dengan data DMI, bahwa jumlah masjid di Indonesia sebanyak lebih dari 1 juta. Subhanallah, jika semua masjid tersebut dikelola dengan profesionalitas dan komitmen terhadap ummat yang tinggi dan baik, maka kebaikan dan keberkahan Allah akan selalu kita rasakan.
Semoga buku ini jadi referensi utama kita dalam memakmurkan masjid. Dan masjid berdaya itu akan jadi menjadi sarana memberdayakan Ummat untuk bangkit menjadi pemimpin di Bumi. Amiiin.