MYNEWSINDONESIA.COM-Hampir dua tahun virus SARS-Cov-2 mewabah ke seluruh dunia, kita semua melakukan seluruh kegiatan belajar dan bekerja dari rumah, termasuk juga mendapatkan hiburan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa rasa jenuh kerap kali menghampiri kita semua dan hiburan di rumah menjadi cara untuk mengatasi kejenuhan tersebut.
Mulai dari menonton serial TV, film, konser, game dan atau konten daring lainnya, yang mengakibatkan peningkatan pada industri media dan hiburan untuk menghadirkan pilihan konten berkualitas tinggi dengan mudah dan dapat disesuaikan dengan permintaan (on-demand) di segala perangkat.
Tren membentuk sektor media dan hiburan, seperti online streaming, merubah model distribusi dan online gaming, yang bergerak cepat sejak tahun 2020 karena banyak orang diharuskan untuk lebih banyak tetap di rumah selama pandemi.
Berdasarkan hasil riset dari Bain & Company, konsumen digital Asia Tenggara menyatakan bahwa mereka lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah untuk berkegiatan dan menikmati waktu senggang. Hal ini berbanding terbalik dengan konsumen yang ada di Amerika Serikat.
Konsumen di Asia Tenggara cenderung akan belanja dekorasi rumah dan mencari solusi hiburan di rumah semakin meningkat seiring dengan meningkatnya populasi yang berpenghasilan cukup dan meluasnya akses internet yang menghasilkan pertumbuhan permintaan konsumen.
Meluasnya dunia media digital, hiburan rumah juga ikut berevolusi dengan perkembangan konektivitas yang lebih mulus dan bertambahnya jumlah perangkat.
Teknologi proyektor juga semakin maju sehingga konsumen lebih banyak melirik proyektor rumah dibandingkan dengan smart TV.
Kini, proyektor rumah dapat menghasilkan kualitas gambar sinematik dengan fleksibilitas mengubah ruangan menjadi area multi fungsi yang bisa mengakomodir kegiatan olahraga atau bioskop keluarga. Tren TV dan hiburan daring terus membentuk pasar dan proyektor memperluas batasan-batasan fitur yang dapat dijangkau konsumen dengan hiburan rumah.