MYNEWSINDONESIA.COM-Pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata merupakan salah satu program yang dilakukan pemerintah di tengah pandemi COVID-19.
Selaras dengan upaya tersebut, PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) konsisten mewujudkannya dengan menjadi bagian dari perkembangan pariwisata khususnya desa wisata yang ada di Indonesia.
Melalui program dari corporate social responsibility yaitu Bakti BCA, perseroan menghadirkan ajang BCA Desa Wisata Award 2021 yang saat ini akan memasuki tahapan penjurian.
Rangkaian kegiatan BCA Desa Wisata Award 2021 sudah dimulai sejak bulan April dan saat ini tengah memasuki tahapan penjurian. Untuk melakukan seleksi akhir bagi para finalis BCA Desa Wisata Award 2021 dilakukan penjurian yang dihadiri oleh dewan juri yaitu Komisaris BCA Cyrillus Harinowo, EVP CSR BCA Inge Setiawati, Pengamat, Ahli Deputy Bidang Pengembangan Destinasi & Infrastruktur Tahun 2020 – 2021 Hari Sungkari, Direktur Tata Kelola Destinasi & Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf Indra Ni Tua dan Ketua Program Studi Magister Pariwisata Berkelanjutan Universitas Padjadjaran Dr. Evi Novianti, M.Si pada Senin & Selasa (23-24/08). Seluruh kegiatan penjurian ini dilakukan secara virtual melalui Zoom.
“Pariwisata merupakan salah satu sektor yang saat ini terdampak akibat adanya pandemi COVID-19, upaya pemulihan pun terus dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta lainnya. BCA sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat pun turut mencermati keadaan ini dengan mengadakan kegiatan BCA Desa Wisata Award 2021. Melalui ajang ini, BCA ingin memberikan kesempatan kepada desa wisata di Indonesia untuk dapat mempromosikan kekayaan potensi yang dimiliki, sehingga mampu dikenal baik untuk wisatawan lokal maupun mancangera,” ungkap Cyrillus Harinowo.
Kompetisi ini telah diikuti oleh lebih dari 465 desa wisata yang tersebar dari seluruh wilayah Indonesia hingga akhirnya menyisakan 20 finalis yang masuk ke tahap penjurian.
Pada penyelenggaraannya, BCA Desa Wisata Award 2021 membuka kompetisi yang dibagi menjadi empat kategori yaitu Desa Wisata Kategori Alam, Desa Wisata Kategori Budaya, Desa Wisata Kategori Kreatif & Desa Wisata Kategori Digital.
Mulai dari tahap seleksi hingga proses penjurian ini, seluruh finalis telah mendapatkan berbagai pelatihan seperti Komunikasi dan Kepemimpinan, Teknik Foto Menggunakan Smart Phone, Social Media Branding, Perkembangan Pariwisata Indonesia, Masa Depan Desa Wisata, Teknik Presentasi & Layanan Prima 4.0.
Inge Setiawati selaku EVP CSR BCA mengatakan “Kegiatan ini merupakan bagian dari program Bakti BCA yang turut serta mendukung keberlangsungan pariwisata yang berkualitas di Indonesia terutama dalam membina sejumlah desa/komunitas di berbagai daerah. Bukan hal yang mudah bagi kami rekan-rekan panitia untuk menyeleksi desa-desa wisata ini, karena Kami yakin semua peserta memiliki potensinya masing-masing,”
Pada tahapan penjurian kali ini, finalis akan diberikan kesempatan untuk melakukan presentasi yang berkaitan dengan inovasi atau improvement yang telah diimplementasikan terhadap desa masing-masing. Setelah itu dewan juri juga akan melakukan tanya jawab untuk melakukan seleksi siapa yang layak menjadi pemenang ajang tersebut. Sebelum memasuki tahap penjurian ini, panitia juga telah melakukan survey lokasi 20 finalis dengan tujuan untuk melakukan verifikasi data dan melihat langsung bukti nyata yang dilakukan finalis.
Sebagai tambahan informasi, BCA melalui program Bakti Komunitas dan pilar Solusi Bisnis Unggul ini mendukung keberlangsungan pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia.
Pendampingan terus dilakukan bagi 12 desa binaan dan pelatihan yang diberikan oleh BCA pun beragam diantaranya adalah pelatihan digital branding, pelatihan pemandu wisata, pelatihan standarisasi homestay, benchmarking dan pengembangan paket wisata. Untuk mendukung penyelenggaraan ajang ini, BCA telah menyiapkan total hadiah mencapai 600 juta beserta pendampingan bagi pemenang kompetisi ini.
“Semoga seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilakukan selama ajang BCA Desa Wisata Award 2021 dapat memberikan dampak yang positive bagi seluruh finalis. Kami berharap tahapan penjurian ini dapat melahirkan desa wisata yang dapat menginspirasi dan menghadirkan potensi pariwisata bertaraf internasional,” tutup Inge.