MYNEWSINDONESIA.COM-Acara yang digelar dengan mengangkat tema “Role of GRC During Crisis, Recovery and Reinvention’’ itu bekerjasama dengan OCEG – USA, FHCI (Forum Human Capital Indonesia), Grajosa Resources, IICD (Indonesian Institute Corporate Directorship) bertempat di SKY Ballroom JHL Solitaire Gading Serpong, Kamis malam.
Berdasarkan analisis para pakar dan profesional di bidang GCG, Strategic Management, Finance, Banking, Insurance, ICT, Riset & Inovasi yang menjadi Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2021 dalam prosese penjurian, memutuskan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut dinilai telah mengimplementasikan Governance, Risk and Compliance (GRC) dengan baik sesuai tata nilai dan manajemen risiko yang berlaku di dunia Internasional.
Ketua Penyelenggara GRC & Performance Excellence Award 2020 Irnanda Laksanawan menjelaskan, bahwa event ini merupakan kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Tata kelola perusahaan, Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan (compliance)yang diselenggarakan oleh Majalah BusinessNews Indonesia tahun ketiga.
“Tujuan dari Award ini adalah untuk mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi,” ujar Irnanda ketika memberikan sambutan di acara tersebut yang dilaksanakan secara hybrid.
Lebih lanjut Irnanda menjelaskan bahwa Pemenang GRC Award 2021 ini didasarkan pada penilaian atas jawaban: Apakah perusahaan itu memiliki komitmen tinggi dalam mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG) atau tidak? Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Para CEO dalam menghadapi krisis ekonomi global dan domestic di masa pandemic covid-19? Transformasi digital seperti apa yang dijadikan sebagai kunci sukses dalam penerapan GRC di korporasi untuk mendukung kesuksesan? Serta bagaimana Tata Kelola dan Mitigasi Risiko yang sudah dilakukan di perusahaan agar menjadi korporasi terpercaya?
“Kalau dari sisi Kementerian BUMN, sudah meluncurkan budaya kerja “Akhlak (Amanah, Kompetensi, Haromins, Loyalitas, Adaptif dan Kolaboratif)” untuk meningkatkan kinerja, daya saing maupun reputasi perusahaan negara maupun instansi pemerintah agar pengelolaan aset negara dapat dioptimalkan, sehingga data memberikan kemanfaatan secara maksimal kepada publik maupun rakyat pada umumnya. Ternyata budaya itu diteladani dengan baik oleh perusahaan-perusahaan di bawah naungan BUMN, BUMD, bahkan Perusahaan Swastapun mengikuti”, tegas Irnanda.
“Yang dilakukan oleh kementerian BUMN saya kira sangat tepat. Meskipun sebagian besar WFH tapi perusahaan perusahaan beradaptasi secepat mungkin dan tetap memberikan pelayanan yang terbaik,”
Selain Irnanda, Dewi Hanggraeni selaku Chairman Board of Jury menjelaskan bahwa acara GRC & Performance Excellence Award 2021 di tahun kedua Covid-19 ini merupakan momen yang tepat untuk recovery and reinvention dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. Diadakannya acara ini juga untuk memotivasi para pelaku bisnis dalam menyempurnakan praktek GCG, penerapan manajemen risiko, meningkatkan kepatuhan, sekaligus GRC secara keseluruhan.
“Manfaat dari penerapan GRC tidak diragukan lagi, antara lain dapat sebagai dashboard pencapaian tujuan, meningkatkan budaya sadar risiko, meningkatkan confidence level, mengurangi potensi kerugian, lebih efisien, efektif, meningkatkan daya saing, dan mengoptimalkan nilai perusahaan”, ujar Dewi.
GRC & Performance Excellent Award 2021 ini diikuti oleh sekitar 400 perusahaan BUMN, BUMD, dan Swasta yang menjadi nominasi. Dewan juri bersama tim penyelanggara telah menyaring, menyeleksi, mengevaluasi kinerja maupun GRC dari perusahaan-perusahaan tersebut, dan hanya sekitar 40 perusahaan yang memenuhi syarat, yang diundang untuk memberikan presentasi maupun wawancaranya. Hasilnya 28 perusahaan BUMN, BUMD maupun Swasta yang terpilih oleh dewan juri sebagai pemenang. Sebagaimana terlampir.
Acara ini dihadiri secara virtual oleh Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely, Komisaris Utama Pegadaian Loto Srinaita Ginting, Komisaris Utama Bank Mandiri M Chatib Basri, Direksi para pemenang, tamu undangan, dan peserta lainnya yang lebih dari 100 orang.
Adapun peserta yang khadir offline dibatasi hanya 30 persen dari kapasitas ruangan, yang tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Mulai dari melakukan antigen terlebih dahulu ke semua peserta yang hadir sampai menerapkan 5 M. (ed.yunus)