MYNEWSINDONESIA.COM-Sejumlah nama potensial sudah bermunculan di papan klasemen lembaga survei.
Sederet nama dengan representasi politik nasionalis-sekuler, dan juga nasionalis-relijius terus muncul.
Di antara kandidat calon Presiden terdapat nama nama beberapa kepala daerah atau pasangan lain yang mendapat dukungan dari partai pendukungnya diantaranya :
1. Partai PDI Perjuangan diprediksi pengamat banyak pengamat akan menjagokan Ketua DPR RI ke-21, Puan Maharani untuk maju di Plres 2024 dan Ganjar Pranowo yang merupakan Gubernur Jawa Tengah
2. Partai Gerindra, sudah pasti mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pertahanan
3. Golkar juga akan mengajukan Erlanga Hartarto yang sekarang menjabat Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Indonesia Maju dan Bambang Susatyo yang sekarang menjabat sebagai ketua MPR RI.
4. PKS mengajukan kadernya, Sohibul Iman sebagai capres potensial 2024
5. Nasden berpeluang mengusung pendirinya, Surya Paloh sebagai capres atau cawapres di bursa pilpres 2024
6. Gelora sepertinya akan mengajukan Anis Matta sebagai capres 2024
7. Partai Ummat besutan Bapak Reformasi, HM. Amien Rais juga akan menjagokan Amien Rais sebagai calon presiden 2024
8. Partai PANDAI akan mengusung beberapa nama, selain ketua umum Partai PANDAI Farhat Abbas, sederet nama beken dimunculkan seperti Muldoko yang sekarang menjabat sebagai Kepala Staf Presiden, Anies Baswedan yang sekarang menjabat sebagai Gibernur DKI Jakarta dan Andika Perkasa yang sekarang menjadi KASAD.
Nama nama yang disebutkan diatas berpotensi menjadi calon Presiden pada kontestasi pilpres 2024 mendatang.
Potensi keterpilihan dan dukungan pun semakin terbuka lebar, walaupun peluang dan tantangannya juga kompleks. Salah satu kendala adalah terjalnya medan kompetisi yang akan dilalui setiap capres di tahun 2024.
Pertama, dukungan partai politik atau koalisi partai politik untuk dapat mencalonkan capres agar dapat bertarung di bursa pilpres 2024 mendatang.
Berikutnya, elektabilitas figur capres dan cawapres yang mesti dirawat, ditumbuhkan, dan dinaikkan grafiknya. Tantanganya, dapatkah mereka mempertahankan tingkat elektabilitas dan popularitas masing-masing hingga 2024?
Nama-nama capres 2024 kerap mengisi ruang publik disamping mereka juga figur sentral di partai masing masing.
Sebut saja Erlangga Hartarto yang merupakan ketua umum partai Golkar yang dapat dipasangkan dengan Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI yang juga kader Golkar.
Demikian pula dengan Farhat Abbas yang merupakan Ketua Umum Partai PANDAI ( Partai Negeri Daulat Indonesia) yang juga akan dicalonkan PANDAI bersama tokoh-tokoh yang sudah disebutkan.
Tentu saja para tokoh harus pintar-pintar merawat elektabilitas hingga perhelatan Pilpres 2024 berlangsung.
Dengan elektabilitas yang menunjukkan tren peningkatan, maka satu syarat menjadi kandidat tetap terbuka, setidaknya untuk dilirik parpol dan gabungan parpol.
Sebab, elektabilitas adalah harga mati untuk menjaga harapan menang dan terpilih dalam konstestasi pilpres.
Jika merujuk pada potensi dan kompetensi masing masing capres memang sudah ada. Modal dukungan politik juga punya. Tetapi soal kelayakan, kapabilitas dan dukungan politik yang disyaratkan untuk maju dalam pilpres 2024 perlu diuji.