Jakarta,Mynewsindonesia.com-Di masa pandemi corona virus atau covid-19, ribuan UMKM mulai bermunculan dan menjamur di pasaran. Salah satu tantangan dari menjamurnya UMKM selama pandemi adalah mempromosikan bisnis di tengah ramainya pesaing dan mahalnya biaya iklan.
Atas hal ini, beberapa food blog dalam platform Instagram berinisiatif untuk membantu para pegiat UMKM, salah satunya adalah akun Instagram @halalfoodventures yang memberikan dukungan promosi dan review untuk pengembangan bisnis produk UMKM.
Dicetuskan pada Januari 2017, akun Instagram @halalfoodventures awalnya hanya memuat informasi-informasi rekomendasi makanan seperti layaknya food blogging yang santai.
Namun, melihat antusiasme netizen yang berkunjung dan melihat akun IG tersebut kian banyak, juga banyaknya komen dan DM yang masuk, maka pada akhir Juni 2020 lalu, pemilik akun Instagram @halalfoodventures, Sarah Silvia, melihat bahwa ada banyak bisnis makanan dan minuman yang butuh dilihat lebih banyak orang, serta
butuh masukan untuk pengembangan produk sebelum dilempar ke pasar yang lebih luas.
Atas hal tersebut, memanfaatkan platform Instagram, Sarah membuka akunnya sebagai wadah untuk membantu pegiat UMKM yang bergerak di jasa makanan dan minuman yang teruji halal untuk dapat dipromosikan dan diulas secara terperinci.
Saat ini, Sarah menjelaskan, sudah lebih dari 90 UMKM telah dibantu oleh
akun Instagram bertajuk “Halal Food Reviewer” ini dalam kurun waktu 2 bulan berjalan.
“Saya berkomitmen untuk membantu para pelaku usaha makanan dan minuman halal di Jabodetabek yang sekiranya butuh untuk di-review dan dipromosikan secara lebih luas, selain berusaha membantu para pelaku usaha secara mikro, harapan ke depannya adalah membantu perputaran laju ekonomi skala kecil hingga menengah untuk membuat perputaran ekonomi secara makro bisa semakin stabil di negeri ini.” ujar Sarah Silvia, pendiri akun Instagram @halalfoodventures.
Apalagi, imbuhnya, di tengah ancaman Pandemi corona virus atau covid-19 di Indonesia tidak hanya mempengaruhi laju ekonomi secara makro. Dilansir dari data pelaku UMKM, sebanyak 87% atau sekitar 30.000 lebih pelaku UMKM merasakan dampak corona yang menyulitkan usaha mereka.
Pandemi juga membuat banyak warga Indonesia yang terpaksa kehilangan pekerjaan, dan akhirnya beralih membuka bisnis makanan skala rumahan hingga menengah.